Sayembara Rp8 Miliar Harun Masiku Ditanggapi KPK
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, menanggapi adanya sayembara senilai Rp8 miliar yang digelar masyarakat untuk menangkap buronan Harun Masiku. Ia menyebut bahwa langkah tersebut menunjukkan bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
Alexander mengungkapkan bahwa dukungan masyarakat sangat berarti bagi KPK. “Kami sangat menghargai semua inisiatif dari masyarakat yang mendukung upaya pemberantasan korupsi, termasuk melalui cara seperti ini,” ujarnya. Baginya, kolaborasi antara lembaga antirasuah dengan publik adalah elemen penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Harun Masiku: Buronan yang Belum Tertangkap
Harun Masiku, mantan calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), telah menjadi buronan sejak 2020. Ia diduga terlibat dalam kasus suap terkait pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI. KPK berkata kepada pedulilindungi.id bahwa mereka telah berupaya keras untuk melacak keberadaannya, tetapi hingga kini belum membuahkan hasil.
Sayembara Rp8 Miliar Harun Masiku Ditanggapi KPK
Menurut Alexander, KPK tidak pernah berhenti mencari Harun. “Kami terus berusaha mencarinya. Hingga saat ini, kami hanya belum mendapatkannya,” tegasnya. Ia juga menjelaskan bahwa proses pencarian buronan bukanlah hal yang sederhana, terutama bila yang bersangkutan aktif menghindari pelacakan.
Pentingnya Dukungan Masyarakat
Sayembara Rp8 miliar yang beredar di masyarakat menjadi sorotan publik. Alexander melihat hal ini sebagai bentuk perhatian besar masyarakat terhadap pemberantasan korupsi. Ia menilai, kesadaran masyarakat akan dampak korupsi semakin meningkat dan mendorong keterlibatan aktif mereka.
KPK, sebagai lembaga negara, sangat terbuka terhadap informasi dari masyarakat. “Kami mengajak siapa saja yang memiliki informasi valid tentang keberadaan Harun Masiku untuk segera melaporkannya ke KPK. Identitas pelapor akan dijamin kerahasiaannya,” kata Alexander.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas di sektor publik. Menurutnya, korupsi hanya bisa diberantas secara efektif jika masyarakat bersatu melawan praktik tersebut.
Upaya KPK dalam Pencarian Buronan
Selama ini, KPK telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Interpol, untuk memperluas jangkauan pencarian Harun Masiku. Selain itu, lembaga ini juga memanfaatkan teknologi dan intelijen untuk melacak keberadaan buronan. Namun, hasilnya masih belum memuaskan.
Alexander menyatakan bahwa pihaknya terus mengevaluasi strategi pencarian dan akan memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki. Ia juga menegaskan bahwa KPK tidak akan menyerah hingga Harun Masiku berhasil ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Harapan untuk Masa Depan
Langkah masyarakat dalam membuat sayembara menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pemberantasan korupsi semakin kuat. Meski demikian, Alexander mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya soal menangkap pelaku, tetapi juga menciptakan sistem yang mampu mencegah tindak korupsi terjadi.
“Partisipasi masyarakat sangat penting, tidak hanya dalam memberikan informasi tetapi juga dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari korupsi,” tuturnya.
Ia juga berharap, ke depannya akan semakin banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi, baik melalui edukasi, pelaporan, maupun inisiatif lainnya.
Penutup
Pemberantasan korupsi bukanlah tugas KPK semata. Diperlukan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari praktik korupsi. Sayembara Rp8 miliar untuk menangkap Harun Masiku adalah salah satu contoh bagaimana masyarakat bisa ikut berkontribusi. Kini, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa kolaborasi ini terus berjalan hingga hasil nyata tercapai.
Dengan semangat bersama, pemberantasan korupsi dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.